
LEBAK-BANTEN, BeritaSeputarBanten.com – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Lebak menyambut dengan baik kunjungan rekan organisasi Pers Persatuan Pewarta Warga Indonesia Dewan Pengurus Cabang (PPWI DPC) dan Ikatan Wartawan Quotient Indonesia IWQI DPC Lebak tujuan bersilaturahmi dan sekaligus Audiensi, Rabu (21/5/2025).
Acara audiensi dihadiri, Kepala badan Haslon Nainggolan yang diwakili Sekretaris badan Agung BKAD Kabupaten Lebak, Ketua PPWI DPC Lebak Abdul Kabir Al’bantani didapmpingi Ambon Sekretaris dan 2 anggota, Ketua IWQI Agus Hidayat.
Abdul Kabir Al’bantani Ketua PPWI DPC Kabupaten Lebak didalam kunjungan Audiensinya ia mempertanyakan tentang aset – aset daerah di setiap dinas-dinas di Kabupaten Lebak yang sudah tidak terpakai, serta membahas terkait efisiensi pemangkasan anggaran yang di intruksikan oleh Persiden Prabowo.
“Apa kendala BKAD Kabupaten Lebak terkait aset – aset daerah yang sudah tidak terpakai seperti kendaraan – kendaraan dinas yang tersebar di kabupaten Lebak yang masih saja menumpuk di tempat dinas terkait, contohnya di Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Lebak banyaknya kendaraan yang sudah tidak terpakai, Pertanyaannya apa memang tidak ada lahan untuk penyimpan aset tersebut, apa memang tidak ada melaporkan usulan pengajuan untuk pelelangan dari dinas tersebut ke BKSD apa seperti apa,” tutur Ketua PPWI DPC Lebak Abdul Kabir Al’bantani.
Ketua IWQI Agus Hidayat mewakil pertanyaan dari rekan-rekan PPWI dan IWQI mempertanyakan perihal efsiensi anggaran, anggaran apa saja yang dipangkas oleh BKAD.
“Sebelumnya saya mohon izin, kegiatan apa saja terkait efisiensi anggaran yang di instruksikan oleh Persiden Prabowo,” ucap Ketua IWQI Agus Hidayat.
Sementara ditempat yang sama Kaban Halson Nainggolan yang diwakili Agung Sekretaris Bandan (Sekban) BKAD Kabupaten Lebak menjawab pertanyaan apa yang di sampaikan oleh PPWI dan IWQI dan ia mengatakan, bahwa terkadang pihak dinas terkait seringkali tidak Upgrade laporan di aplikasi setiap bulannya dan terkadang tidak mengajukan laporan usualan terkait catatan penghapusan aset-aset yang memang sudah tidak terpakai.
“Terkait aset – aset kendaraan dinas tersebut bukan tidak ada lahannya, karena kendala sebenarnya ada di dinas – dinas tersebut tidak pengusulkan usulan penghapusan aset tersebut, sementara kan kita punya aplikasi dan pihak dinas terkait tidak upgrade laporan itu setiap bulannya, maka dari itulah banyaknya penumpukan aset,” tuturnya.
Sekban Agung juga menjelaskan, bahwa ketika memang pihak dinas – dinas sudah ada usulan tercatat penghapusan aset kami akan langsung ajukan usulan penghapus aset tersebut.
“Sebetulnya dari kami pihak BPKAD untuk apa banyak aset – aset kenadaran dinas yang sudah tidak terpakai menumpuk dihalaman, ketika memang ada usalan laporan dari dinas terkait untuk penghapusan aset, kami pun akan cepat segera usulkan pelelangan aset tersebut,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan juga perihal efesiensi anggaran. Anggaran yang dipangkas salah satunya anggaran perjalanan dinas.
“Perihal efesiensi anggaran kami aman dan mengikuti bagaimana kata permintah pusat saja, kalau kata pusat harus di pangkas ya kita mengikuti, anggaran yang dipangkas yaitu anggran perjalanan dinas dan mengurangi anggran publikasi,” tutup Agung Sekban BKAD Kabupaten Lebak. (Red).