Posted in

Kepala SDN 1 Sukanagara Klarifikasi Sikap Diam Saat Wartawan Antar Proposal Kegiatan Sosial

Suasana di ruang guru ,Kepala SDN 1 Sukanagara saat klarifikasi kepada awak media dan di dampingi Ketua PGRI Kecamatan Muncang

LEBAK, BeritaSeputarBanten.com – Sikap kurang responsif yang ditunjukkan pihak SDN 1 Sukanagara saat kedatangan dua wartawan yang mengantar proposal kegiatan sosial sempat menuai sorotan. Peristiwa tersebut terjadi ketika awak media secara resmi menyerahkan proposal permohonan bantuan untuk kegiatan milad dan santunan anak yatim, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Senin (15/12/2025).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Saat itu, awak media menuju ruang guru dan mendapati sejumlah guru tengah berada di dalam ruangan. Salah satu wartawan kemudian menyampaikan maksud kedatangan serta menanyakan keberadaan kepala sekolah. Seorang guru menyebut kepala sekolah sedang rapat. Namun situasi tersebut dinilai janggal setelah diketahui bahwa kepala sekolah yang dimaksud ternyata berada di ruangan yang sama sejak awal.

Meski mendengar pertanyaan terkait dirinya, kepala sekolah tidak memberikan respons, sapaan, maupun penjelasan. Sikap tersebut dinilai tidak mencerminkan etika pelayanan publik seorang pimpinan lembaga pendidikan. Selain itu, beberapa guru di dalam ruangan juga dinilai kurang menunjukkan sikap menghargai tamu karena terlihat sibuk menggunakan telepon genggam.

“Kami datang bukan untuk peliputan masalah, tapi menyerahkan proposal kegiatan sosial. Namun suasananya terasa seperti kami tidak dianggap,” ujar Muktar atau Ambon, salah satu wartawan yang hadir saat itu.

Klarifikasi Pihak Sekolah

Menanggapi hal tersebut, Kepala SDN 1 Sukanagara Sutihat, memberikan klarifikasi langsung di lingkungan sekolah, didampingi Ujang MulyanaKetua PGRI Kecamatan Muncang.

Kepala SDN 1 Sukanagara Sutihat, menjelaskan bahwa pada saat kejadian, dirinya baru saja duduk di ruang guru setelah menjalani aktivitas sebelumnya dan melihat kedatangan tamu.

Namun, ia mengaku tidak langsung merespons karena mengira keperluan tersebut sudah ditangani oleh guru lain. Menurutnya, pada saat itu salah satu guru telah mengetahui maksud kedatangan awak media.

“Konsep menerima tamu tidak selalu harus kepala sekolah yang melayani langsung. Saya mengira sudah ada guru yang menangani,” jelasnya.

Ia juga mengakui bahwa bisa saja terjadi kekeliruan atau miskomunikasi dalam situasi tersebut. Kondisi ruang guru saat itu disebut sedang tidak tertib dan beberapa guru tengah sibuk dengan aktivitas masing-masing.

“Kalau terlihat kurang berkenan, itu bukan karena tidak menghargai atau tidak manusiawi. Situasinya memang sedang tidak ideal. Tidak ada niat mengabaikan atau bersikap antipati terhadap wartawan,” tegas Sutihat Kepala SDN 1 Sukanagara.

Kepala sekolah juga menyampaikan bahwa dirinya memahami perasaan awak media dan memaklumi kekecewaan yang muncul akibat situasi tersebut. Ia berharap ke depan komunikasi dapat dilakukan lebih baik agar tidak terjadi kesalahpahaman serupa.

Ketua PGRI Kecamatan Muncang Ujang Mulyana yang turut mendampingi dalam klarifikasi tersebut menyampaikan bahwa persoalan ini telah difasilitasi melalui komunikasi langsung dan diharapkan tidak berlarut-larut.

Dengan adanya klarifikasi ini, pihak sekolah menegaskan komitmennya untuk menjalin hubungan yang baik dengan semua pihak, termasuk insan pers, serta menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan etika pelayanan publik di lingkungan sekolah. (Red).

You cannot copy content of this page