
LEBAK, BeritaSeputarBanten.com – Sejumlah wali murid SDN (Sekolah Dasar Negri) 1 Pasirbitung dan orang tua siswa yang anaknya telah lulus di bangku sekolah SDN 1 Pasirbitung keluhkan bantuan dana PIP (Program Indonesia Pintar) yang diduga selama ini tidak disalurkan oleh oknum guru SDN 1 Pasirbitung, Desa Pasirbitung, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak – Banten. Rabu, (26/2/2025).
Belasan buku tabungan beserta uang bantuan PIP Program Indonesia Pintar dari tahun 2017 hingga tahun 2024 milik siswa SDN 1 Pasirbitung diduga selama ini dikolektif dan uang bantuan tersebut tidak disalurkan oleh oknum guru.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media, pasalnya belasan orang tua siswa SDN 1 Pasirbitung mengakui selama ini tidak pernah memegang buku tabungan maupun kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) bantuan PIP tersebut.
Ditemukan pula sejumlah orang tua siswa yang anaknya telah lulus pun ternyata selama ini bantuan PIP nya tersebut diduga banyak yang tidak disalurkan oleh pihak sekolah.
Menurut H salah satu orang tua siswa SDN 1 Pasirbitung saat ditemui awak media mengatakan.
“Anak saya sekarang kelas 4 baru satu kali menerima bantuan dari sekolah sebesar Rp. 300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah) itupun buku tabungannya saya tidak pernah memegang, akan tetapi ketika dicek oleh wartawan di aplikasi Sipintar ternyata anak saya mendapatkan 3 kali bantuan dari pemerintah,” pungkas H.
Inisial H pun merasa heran ternyata selama ini anaknya masih mendapatkan bantuan dari sekolah akan tetapi diduga tidak disalurkan oleh pihak sekolah,
“Kok bisa ya bantuan anak saya tidak disalurkan oleh pihak sekolah, padahal kami selama ini sangat berharap bantuan tersebut cair lagi, karena kami buat makan sehari – hari juga susah apalagi kami harus memenuhi kebutuhan anak sekolah, seperti membeli buku, sepatu, baju dan kebutuhan yang lainnya. Harapan saya sih jika memang bantuan hak kami masih di sekolah tolong kepada para guru SDN 1 Pasirbitung tolong segera kembalikan,” harap H.
Sementara ditempat terpisah inisial MM orang tua siswa yang anak nya telah lulus sekolah di SDN 1 Pasirbitung saat di temui awak media mengatakan.
“Anak saya sekarang ini sudah duduk di kelas 7 di SMPN 3 Leuwidamar, semenjak anak saya masih sekolah di SDN 1 Pasirbitung, anak saya pernah menerima uang bantuan PIP sebanyak tiga kali yang pertama dari sekolah sebesar Rp. 200.000 ribu, yang kedua Rp. 300.000 ribu dan yang terakhir Rp. 300.000 ribu, tapi kenapa saat di cek anak saya ternyata mendapatkan bantuan PIP sebanyak 6× (enam kali) nah yang tiga kalinya bantuan anak saya kemana,” pungkasnya.
MM pun menjelaskan perihal buku tabungan baru kemarin diberikan saat anaknya setelah lulus.
“Saya diberikan buku tabungan dan kartu ATM nya baru kemarin saat anak saya mau lulus, buku tabungan baru diberikan sama guru ke saya,” jelasnya.
MM pun berharap kepada pihak sekolah SDN 1 Pasirbitung tolong segera kembalikan hak anak kami yang selama ini yang diduga tidak disalurkan oleh pihak sekolah, karena kalau pada kenyataannya seperti ini, kami selama ini berarti sudah dibohongi oleh pihak sekolah,” harap MM.
Sementara Novi LH yang dirinya mengaku selaku bendahara dan sekaligus mengelola bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) di SDN 1 Pasirbitung saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan
“Iya benar pak, perkenalkan nama saya Novi LH kebetulan saya bendahara di SDN 1 Pasirbitung terhitung tahun 2024 dan juga mengelola PIP saat ini. Untuk permasalahan yang bapak sampaikan, Insya Allah saya akan konfirmasi terkait PIP agar tidak ada kesalah pahaman,” ucapnya.
Novi juga mengatakan bahwa buku tabungan yang di simpan di sekolah itu atas hasil musyawarah pada minggu lalu pihak sekolah dengan wali murid.
“Alhamdulillah beberapa minggu yang lalu guru dan wali murid sudah musyawarah kebetulan ada pembahasan PIP juga dan mengumumkan siapa yang dapat juga. Untuk tabungan dan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sudah di pegang sama wali murid masing – masing, kecuali yang baru aktivasi ada di bank BRI karena orang tua yang minta kolektif,” pungkasnya.
Novi pun menjelaskan bahwasannya siswa kelas Enam untuk tahun lalu pun buku tabungan beserta kartu dan ATM ( Anjungan Tunai Mandiri) sudah diberikan ke masing – masing siswa.
“Untuk kelas 6 (enam) tahun lalu juga sama ATM sama tabungan itu sudah di berikan langsung, jadi untuk saat ini kita tidak memegang buku tabungannya pak, kecuali yang saya sudah sampaikan tadi, terimakasih atas informasinya pak,” pungkasnya Novi selaku bendahara dan sekaligus pengelola bantuan PIP.
Sementara Sidik Kepala sekolah SDN 1 Pasirbitung saat dikonfirmasi oleh awak media bungkam tidak memberikan jawaban apapun.
Langkah selanjutnya awak media akan melakukan konfirmasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, untuk meminta keterangan adanya dugaan oknum guru SDN 1 Pasirbitung yang telah menggelapkan buku tabungan beserta dana PIP milik siswa dari tahun 2018 hingga tahun 2024. (Red A1)